#Wirausaha
Salah satu jenis sampah kertas yang sering kita temukan di rumah maupun perkantoran adalah kertas bekas yang dihasilkan dari bekas kemasan suatu barang, bungkus atau sesuatu yang habis ambil manfaat oleh kita.
Di antara jenis kertas yang populer hampir selalu jadi sampah ketika kita telah memakainya adalah kertas buram/stensilan. Bagi netter yang berlangganan koran harian, tentu sangat bersahabat dengan kertas koran, buram atau stensilan. Ya, salah satu jenis kertas yang dipakai oleh penerbitan koran untuk menjadi pilihan bahan kertas korannya.
Kalau dalam sehari koran datang ke rumah, satu eksemplar, dengan jumlah halaman 8-20 halaman, dengan berat 0,2 kg dan setelah dibaca dibuang begitu saja, atau dipakai untuk bungkus, maka lama-kelamaan tentu akan menumpuk juga.
Hal itu tentu menjadi persoalan tersendiri. Mungkin cukup anda kumpulkan kemas dan jual kepada pengrajian pengumpul atau pengepul barang bekas. Itupun sudah lumayan. Tetapi barangkali kita dapat mencari pengolahan yang lain, yang lebih kreatif dan produktif.
Emang sih, jenis sampah ini termasuk yang dapat diurai, tetapi kalau jumlahnya melimpah, cukup mengganggu pemandangan dan kenyamanan. Maka tentu saja harus dicari aternatif pengolahannya.
Untuk kalangan sekolahan atau rumahan yang memiliki anak sekolah, hal tersebut dapat dijadikan media untuk melatih mereka menemukan sesuatu yang baru, dalam aksi nyata, praktek di luar yang dipelajarinya di sekolah, berfikir kritis dan menemukan sesuatu yang baru. Nah, harus diperbuat dalam karya seni rupa, contohnya.
Karya “koraci” dimaksudkan untuk menyebut hasil karya karya seni rupa dengan menggunakan efek tambahan berupa media kertas koran (buram) dan tepung kanji/sagu, aci orang Sunda menyebutnya (perekat yang bahan dasarnya ketela pohon (singkong, sagu) atau bisa juga dari pohon kawung.
Intinya menggunakan media koran (bekas) dan perekat tradisional aci. Koraci karya seni rupa tiga dimensi /relief dengan menggunakan media koran dan aci dicampuradukan. Karennya, koraci sebetulnya kreasi pemilihan media untuk cara menutup ruang kreasi dengan pemberian efek tekstur menggunakan original kertas bercampur aci.
Penggunaan koraci dipakai juga oleh pengrajin seni bangun atau kerajinan gerabah, karena biasanya digunakan dalam teknik menghiasi model hasil karya bangun, atau campuran bahan untuk memberi efek bercak dan ketahanan hasil karya.
Proses Kreasi Karya Seni
Proses pembuatan aneka karya seni rupa berbahan koraci, dapat disesuaikan dengan keinginan para netter. Namun untuk menghasilkan karya yang tidak sepele, ada baiknya dipertimbangkan tahapan sebagai berikut:
- Sebelum dimulai, persiapkanlah kertas koran buram/stensilan, usahakan hanya jenis buram saja, sekitar 0,5 kg, aci atau tepung sagu sebanyak 0,2 kg, air dalam ember 5-10 liter, atau secukupnya sesuai kebutuhan, sket gambar pada kertas tebal/triplek atau bahan padat pipih lain, ditambah perangkat alat masak berupa kompor, susur, dan perkakas masak lain.
- Rendamlah kertas pada air bersih, dengan diremas-remas sebelumnya, selama minimal 48 jam. Ini untuk menghancurkan kertas, menjadi basah, memudar, sehingga menjadi cair, berupa bubur kertas.
- Satu jam terakhir (jam ke-47), siapkan aci dan kompor. Nyalakan kompor, lalu tuangkan kertas ke tas wajan, dimasak campur dengan air (sesuai kebutuhan), diaduk pakai susur hingga merata.
- Setelah diperkirakan rata komposisi aci, air dan kertas, angkat, atau biarkan dalam tungku api sangat kecil.
- Tuangkan koraci pada sket gambar yang sudah dipersiapkan, langsung dengan tangan. Ikuti batas sket gambar secara merata. Atur sesuai kreasi anda dan buatlah aneka ide, konsep dan keinginan untuk efek, tekstur, bentuk, warna dan kreasi tiga dimensi anda.
- Tunggu hingga kering, atau jemur, untuk mempercepat pengeringan. Pastikan rekatan paten dan mantap.
Optimalisasi Sentuhan Akhir Karya
Untuk memberikan daya tawar dalam hasil karya kita, berilah sentuhan akhir yang meyakinkan, antara lain pilihan sebagai berikut:
- Pilihlah sket gambar, simbol atau aneka kreasi dua dimensi lain, minimal ketebalan atau kerenggangan objek antar garis sisi 4 mm.
- Perhatikan durasi waktu pembuatan, jangan biarkan koraci cepat mengering. Bisa gagal total brow.
- Gunakan media kertas tebal (minimal 3 mm) untuk dasar sket, atau menggunakan media padat lain, seperti triplek, kaca, seng, atau media keras lain, untuk penempelan koraci.
- Dimensi ketebalan koraci sesungguhnya relatif, 2-5 mili meter dapat dicoba.
- Alat untuk perekatan lebih baik bila cara penempelan pada media, menggunakan sendok, garpu makan atau alat lainnya.
- Teknik pembuatan dapat memilih salah satu atau kombinasi : finger (jari tangan), touch (toel), Press (tekan), Cantol (tempel), Gores dan Multi (kombinasi).
- Berikan sentuhan pewarnaan yang kontras untuk efek dinamis. Selain untuk tampilan juga untuk membuat daya tahan media terjaga. Dapat juga sentuhan akhir karya dengan penggunaan vernis atau cat bening, untuk menutup semua area objek kreasi.
- Pengeringan harus optimal dalam terik matahari, agar kualitas karya menjadi baik dan tahan lama. Hindari kelembaban dalam jangka lama dan cipratan air, hal itu akan mempercepat tumbuhnya jamur. Terutama untuk karya warna original, tanpa pewarnaan tambahan.
- Kombinasikan dengan penambahan media lain untuk keragaman karya, seperti tempelan pasir, batu, kaca, daun, ranting, akar atau lainnya. Sehingga menghasil kreasi seni rupa yang memberi efek imajinasi yang dinamis bagi para pengapresiasi.
Selamat mencoba.**