Selasa, 20 Juli 2021

Peduli Generasi Melek Teknologi, Sadari Kehidupan Sendiri

#Internet


Gejala terakhir yang dapat kita amati pada media ‎sosial, terutama Youtube maupun media publikasi ‎yang lain, belakangan ini ada pergeseran nilai, yang ‎hampir menghalalkan segala cara untuk meraih ‎kepuasan baik secara material maupun apresiasi ‎seperti pengikut, follower, subscriber atau apapun ‎namanya.‎

Praktek yang hampir menghalalkan berbagai hal itu, ‎nampaknya kurang memperhitungkan atau bahkan ‎mengabaikan nilai-nilai atau muatan apa yang ‎sebenarnya hendak disampaikan kepada publik.‎

Tulisan ini tidak bermaksud menghakimi atau ‎memberi penilaian miring pada sebuah komunitas, ‎perseorangan atau chanel tertentu, tetapi ingin ‎menjelaskan bahwa pola-pola bergaya seperti itu, ‎seolah menjadi lumrah dan hal biasa.‎

Padahal suka ataupun tidak, dirinya, keluarga, ‎lingkungan sekitar maupun masyarakat global ‎terkena dampaknya. Tatkala belakangan ini platform-‎platform video untuk publik terus melakukan upaya ‎penyaringan, dengan berbagai perubahan kebijakan, ‎tetapi karena derasnya serbuan kreator, anggap saja ‎begitu, konten-konten kurang layak, bahkan kurang ‎senonoh, masih saja memenuhi ruangan publik dunia ‎maya. ‎

Dampak terberat yang akan dihadapi oleh masyarakat ‎global tentu saja kalangan anak-anak. Sebab generasi ‎rentan itu, belum memiliki pondasi yang kuat, antara ‎mencari dan mencontoh apa yang mereka temukan ‎saat ini. Maka, tak heran bila apa yang terjadi pada ‎keadaan saat ini, dianggap oleh kelompok rentan itu, ‎sebagai norma yang wajar berlaku di masyarakat.‎

Begitu pula respon masyarakat terhadap kreasi ‎kurang etis itu. Masyarakat global memperlihatkan ‎perilaku yang lebih respon terhadap konten yang ‎mengumbar kesenangan dengan mempertontonkan ‎organ fisik sensitif, dan mengumbar emosi, termasuk ‎nge-prank. Bila dibandingkan dengan konten edukatif. ‎Atau bermuatan positif lainnya.  ‎

Respon itu dimanfaatkan oleh para kreator untuk ‎terus menyuguhkan secara eksploratif hal-hal yang ‎berkenaan dengan kecenderungan perilaku negatif ‎tadi. Alhasil, suguhan menu yang ditawarkan dan ‎tersaji di “meja makan medsos” menjadi semakin ‎menggila.‎

Fenomena ini memberi gambaran bahwa dalam ‎dinamika kehidupan sosial masyarakat, terutama ‎dalam pandangan kacamata media sosial, sekarang ‎ini, semacam ada penyakit psiko-sosial yang ‎mengidap pada kebanyakan diri kita.‎

Di sisi lain, masyarakat seluruhnya tentu memiliki ‎anggota keluarga, yang secara sadar harus menjadi ‎anggota masyarakat yang normal di kemudian hari. ‎Sehingga segala upaya pendidikan dan pembinaan ‎diproyeksikan untuk menjadikan mereka generasi ‎cemerlang dan berperadaban di masa yang akan ‎datang. Tetapi sisi-sisi kehidupan yang banyak ‎menyita perhatian masyarakat, justru sebaliknya. ‎Inilah ironi yang terjadi.‎

Nah, bila kecenderungan kurang wajar ini tetap ‎dipertahankan, alias masyarakat merespon hal-hal ‎negatif, tidak menghindarinya, sadar atau pun tidak, ‎justru kita telah membangun sebuah sistem ‎pengrusak untuk menghancurkan cita-cita yang lebih ‎mulia dan proses kehidupan generasi masa yang akan ‎datang.‎

Pada gilirannya, seolah kita sedang melepaskan diri ‎dari pertanggungjawaban akan akibat, atau dampak ‎dari segala hal konten negatif yang tersaji. Bahkan ‎memperkeruh suasana menghadapkan generasi ‎muda pada dilema psikologis yang berkepanjangan.‎

Dengan begitu, kita juga sedang melupakan bahwa ‎segala perjalanan kehidupan kita, akan menyisakan ‎bekas dan jejak-jejak. Setidaknya untuk urusan dunia. ‎Apalagi kalau dihubungkan dengan jejak-jejak yang ‎akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari.‎

Intinya, persoalan ruang maya atau dunia internet ‎dan segala hal yang tersaji di dalamnya, tidak lebih ‎hanya media saja. Hakikatnya, apa yang terjadi pada ‎dunia maya dengan dunia nyata sama. Sama sebab, ‎akibat dan dampaknya. Bedanya hanya pada teknis, ‎karakter dan tipikal.‎

Jadi, ayo kita peduli generasi. Peduli akan konten ‎yang bernilai dan bermakna. Bukan sekedar ‎celotehan hampa.**‎

 

Senin, 19 Juli 2021

Cegah Bahaya, Arahkan Minat Anak Pada Komputer‎

#Komputer


Perkembangan komputer high end belakangan ini telah menjadi alat canggih yang dapat dioptimalkan membantu berbagai keperluan manusia. Salah satu kecanggihan komputer adalah sifat interaktifnya.

Karena sifatnya yang interaktif, ia menjadi alat kerja yang cenderung menarik bagi pemakainya, serta tidak membosankan. Belum lagi berbagai kemampuan multi tasking yang mencengangkan. Hal itu, semakin meninabobokan para pengguna, yang sulit beranjak dari tempat duduknya.

Bagaimana tatkala komputer dimainkan oleh anak-anak balita yang nota bene di bawah umur? Apakah aman? Prinsip umumnya, tentu saja tidak diragukan. Aman. Tapi bagi anak yang belum mengetahui ujung-pangkal komputer, perkakas ini justru akan menyebabkan ketagihan. Inilah barangkali yang mesti diwaspadai oleh kita. Yakni, bagaimana kita sebagai orangtua atau yang lebih dewasa, dapat mengarahkan mereka untuk mempergunakan perkakas itu secara tepat.

Bagaimana saja caranya? Nih, saya mencoba berbagi dengan teman-teman.

  1. Berikan kesempatan mereka bermain komputer dengan perjanjian atau kesepakatan dengan kita. Misalnya tentang limit waktu main, umpama hanya 30 menit saja dalam 1 hari, atau selambatnya hanya 60 menit perkali mereka menggunakannya.
  2. Beri penjelasan tentang aneka konten-konten yang dianggap berbahaya. Misalnya mewaspadai hoax, ujaran kebencian atau lainnya. Tunjukkan konten yang sesuai dan berkenaan dengan anak, yang mengandung unsur pendidikan. Bimbing bagaimana cara mengambil manfaat keunggulan komputer dalam rangka mendukung kebutuhannya.
  3. Arahkan cara-cara penggunaan komputer aplikasi standar, misalnya untuk chatting, mengirim email, membuka berita dan menggunakan jejaring populer, harus lebih dikuasai terlebih dahulu. Tunjukan bahwa Anda juga menggunakan seperlunya, sesuai dengan kepentingan Anda, pada akun pribadi misalnya. Sehingga, ia paham dan mendapat contoh positif cara memanfaatkannya.
  4. Pilihlah waktu penggunaan komputer yang tepat bagi anak kita. Misalnya tidak mengganggu waktu belajar rutin, waktu makan, waktu istirahat dan waktu penting rutin lainnya. Jangan dibiasakan menggunakan komputer menyita jadwal waktu lain. Terkecuali dalam keadaan sangat darurat.
  5. Persilahkan anak memainkan komputer langsung dari tangan Anda. Atau didampingi langsung, bila sudah memiliki komputer sendiri. Tunjukan trik-trik khusus penggunaan komputer yang aman, misalnya tempat, kelengkapan, aksesoris dan aneka fasilitas kerja yang biasa Anda gunakan saat kerja dengan komputer, tidak merusak dan menambah krodit saat kerja.
  6. Kurangi kebiasaan anak kita bermain komputer di rumah temannya. Lebih baik menggunakan komputer kita sendiri. Agar pengawasan dapat berjalan optimal.

Itulah sejumlah jurus yang dapat kita coba terapkan. Sejatinya hal-hal tadi, dapat mengarahkan anak dalam mempergunakan komputer secara bijak, tanpa anak harus kehilangan kesempatan menikmati lajunya perkembangan teknologi. Apakah Anda memiliki cara lain? Silahkan berbagi.**


Minggu, 18 Juli 2021

Kreasi Koraci, Ubah Sampah Jadi Berkah

#Wirausaha


Salah satu jenis sampah kertas yang sering kita temukan di ‎rumah maupun perkantoran adalah kertas bekas yang ‎dihasilkan dari bekas kemasan suatu barang, bungkus atau ‎sesuatu yang habis ambil manfaat oleh kita. ‎

Di antara jenis kertas yang populer hampir selalu jadi ‎sampah ketika kita telah memakainya adalah kertas ‎buram/stensilan. Bagi netter yang berlangganan koran ‎harian, tentu sangat bersahabat dengan kertas koran, ‎buram atau stensilan. Ya, salah satu jenis kertas yang ‎dipakai oleh penerbitan koran untuk menjadi pilihan ‎bahan kertas korannya.‎

Kalau dalam sehari koran datang ke rumah, satu ‎eksemplar, dengan jumlah halaman 8-20 halaman, dengan ‎berat 0,2 kg dan setelah dibaca dibuang begitu saja, atau ‎dipakai untuk bungkus, maka lama-kelamaan tentu akan ‎menumpuk juga. ‎

Hal itu tentu menjadi persoalan tersendiri. Mungkin cukup ‎anda kumpulkan kemas dan jual kepada pengrajian ‎pengumpul atau pengepul barang bekas. Itupun sudah ‎lumayan. Tetapi barangkali kita dapat mencari pengolahan ‎yang lain, yang lebih kreatif dan produktif.‎

Emang sih, jenis sampah ini termasuk yang dapat diurai, ‎tetapi kalau jumlahnya melimpah, cukup mengganggu ‎pemandangan dan kenyamanan. Maka tentu saja harus ‎dicari aternatif pengolahannya.‎

Untuk kalangan sekolahan atau rumahan yang memiliki ‎anak sekolah, hal tersebut dapat dijadikan media untuk ‎melatih mereka menemukan sesuatu yang baru, dalam aksi ‎nyata, praktek di luar yang dipelajarinya di sekolah, berfikir ‎kritis dan menemukan sesuatu yang baru. Nah, harus ‎diperbuat dalam karya seni rupa, contohnya.‎

Karya “koraci” dimaksudkan untuk menyebut hasil karya ‎karya seni rupa dengan menggunakan efek tambahan ‎berupa media kertas koran (buram) dan tepung kanji/sagu, ‎aci orang Sunda menyebutnya (perekat yang bahan ‎dasarnya ketela pohon (singkong, sagu) atau bisa juga dari ‎pohon kawung.‎

Intinya menggunakan media koran (bekas) dan perekat ‎tradisional aci. Koraci karya seni rupa tiga dimensi /relief ‎dengan menggunakan media koran dan aci ‎dicampuradukan.  Karennya, koraci sebetulnya kreasi ‎pemilihan media untuk cara menutup ruang kreasi dengan ‎pemberian efek tekstur menggunakan original kertas ‎bercampur aci.‎

Penggunaan koraci dipakai juga oleh pengrajin seni bangun ‎atau kerajinan gerabah, karena biasanya digunakan dalam ‎teknik menghiasi model hasil karya bangun, atau campuran ‎bahan untuk memberi efek bercak dan ketahanan hasil ‎karya.‎

Proses Kreasi Karya Seni ‎

Proses pembuatan aneka karya seni rupa berbahan koraci, ‎dapat disesuaikan dengan keinginan para netter. Namun ‎untuk menghasilkan karya yang tidak sepele, ada baiknya ‎dipertimbangkan tahapan sebagai berikut:‎

  • Sebelum dimulai, persiapkanlah kertas koran ‎buram/stensilan, usahakan hanya jenis buram saja, ‎sekitar 0,5 kg, aci atau tepung sagu sebanyak 0,2 kg, ‎air dalam ember 5-10 liter, atau secukupnya sesuai ‎kebutuhan, sket gambar pada kertas tebal/triplek atau ‎bahan padat pipih lain, ditambah perangkat alat ‎masak berupa kompor, susur, dan perkakas masak ‎lain.‎
  • Rendamlah kertas pada air bersih, dengan diremas-‎remas sebelumnya, selama minimal 48 jam. Ini untuk ‎menghancurkan kertas, menjadi basah, memudar, ‎sehingga menjadi cair, berupa bubur kertas. ‎
  • Satu jam terakhir (jam ke-47), siapkan aci dan kompor. ‎Nyalakan kompor, lalu tuangkan kertas ke tas wajan, ‎dimasak campur dengan air (sesuai kebutuhan),  ‎diaduk pakai susur hingga merata.‎
  • Setelah diperkirakan rata komposisi aci, air dan kertas, ‎angkat, atau biarkan dalam tungku api sangat kecil.‎
  • Tuangkan koraci pada sket gambar yang sudah ‎dipersiapkan, langsung dengan tangan. Ikuti batas ‎sket gambar secara merata. Atur sesuai kreasi anda ‎dan buatlah aneka ide, konsep dan keinginan untuk ‎efek, tekstur, bentuk, warna dan kreasi tiga dimensi ‎anda.‎
  • Tunggu hingga kering, atau jemur, untuk ‎mempercepat pengeringan. Pastikan rekatan paten ‎dan mantap.‎

Optimalisasi Sentuhan Akhir Karya

Untuk memberikan daya tawar dalam hasil karya kita, ‎berilah sentuhan akhir yang meyakinkan, antara lain ‎pilihan sebagai berikut:‎

  • Pilihlah sket gambar, simbol atau aneka kreasi dua ‎dimensi lain, minimal ketebalan atau kerenggangan ‎objek antar garis sisi 4 mm.‎
  • Perhatikan durasi waktu pembuatan, jangan biarkan ‎koraci cepat mengering. Bisa gagal total brow.‎
  • Gunakan media kertas tebal (minimal 3 mm) untuk ‎dasar sket, atau menggunakan media padat lain, ‎seperti triplek, kaca, seng, atau media keras lain, ‎untuk penempelan koraci.‎
  • Dimensi ketebalan koraci sesungguhnya relatif, 2-5 ‎mili meter dapat dicoba.‎
  • Alat untuk perekatan lebih baik bila cara penempelan ‎pada media, menggunakan sendok, garpu makan atau ‎alat lainnya. ‎
  • Teknik pembuatan dapat memilih salah satu atau ‎kombinasi : finger (jari tangan), touch (toel), Press ‎‎(tekan), Cantol (tempel), Gores dan Multi (kombinasi).‎
  • Berikan sentuhan pewarnaan yang kontras untuk efek ‎dinamis. Selain untuk tampilan juga untuk membuat ‎daya tahan media terjaga. Dapat juga sentuhan akhir ‎karya dengan penggunaan vernis atau cat bening, ‎untuk menutup semua area objek kreasi.‎
  • Pengeringan harus optimal dalam terik matahari, agar ‎kualitas karya menjadi baik dan tahan lama. Hindari ‎kelembaban dalam jangka lama dan cipratan air, hal ‎itu akan mempercepat tumbuhnya jamur. Terutama ‎untuk karya warna original, tanpa pewarnaan ‎tambahan.‎
  • Kombinasikan dengan penambahan media lain untuk ‎keragaman karya, seperti tempelan pasir, batu, kaca, ‎daun, ranting, akar atau lainnya. Sehingga menghasil ‎kreasi seni rupa yang memberi efek imajinasi yang ‎dinamis bagi para pengapresiasi.‎

Selamat mencoba.**‎


Ibu-ibu, Pelaku Usaha Lokal Potensial

#Wirausaha


Ibu-ibu rumah tangga relatif memiliki keluangan ‎waktu yang lebih banyak di rumah, dibandingkan ‎dengan bapak-bapak kepala rumah tangga, yang ‎melakukan aktivitas kerja profesional ataupun ‎pengusaha.‎

Ibu-ibu dengan kondisi hanya fokus mengurusi rumah ‎tangga, tentu saja banyak menghabiskan waktu di ‎rumah masing-masing. Amat berbeda dengan ibu-ibu ‎yang turut terlibat mengembangkan karir sebagai ‎pegawai, misalnya.‎

Karena itu, ibu-ibu rumah tangga lebih banyak waktu ‎luang bersama keluarga di rumah, untuk diisi oleh ‎aktivitas pemenuhan produk kebutuhan rumahan, ‎sekaligus dijadikan peluang usaha rumahan sebagai ‎kreativitas usaha tambahan, selebihnya dari ‎kebutuhan sendiri.‎

Pilihan jenis usaha dan garapannya juga dapat ‎dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan rutin atau ‎kebutuhan yang langsung dirasakan oleh mereka, ‎sebagai ibu rumah tangga. Misalnya kueh-kueh ‎lebaran, cemilan, makanan kering, atau mungkin ‎makanan pokok, gak masalah. Ini sekaligus semacam ‎survei untuk menjawab kebutuhan pasar.‎

Dalam pelaksanaan usahanya pun dapat melakukan ‎sharing dengan sesama ibu-ibu rumah tangga yang ‎lain, baik pengembangan kelompok usaha, ‎penyerapan tenaga kerja, pemasaran produk, dan ‎melakukan pemilihan jaringan usaha.‎

Dan uniknya, ibu-ibu dapat melakukan saling ‎menunjang komoditi usaha masing-masing yang ‎saling mereka butuhkan, di antara kebutuhan ‎keluarga yang beraneka ragam. Sebagai contoh ibu A ‎membuat kue A, ibu B membuat kue B, dan ‎selanjutnya. Namun fokus pada satu jenis saja, yang ‎dianggap paling dikuasai dan sesuai minat masing-‎masing. Lalu, mereka saling memenuhi kebutuhan ‎antara mereka dari sesama.‎

Ada sejumlah catatan untuk pembangunan usaha ‎dalam kelompok ini, misalnya melakukan komitmen ‎yang secara bersama-sama dilakukan untuk maju ‎bersama. Komitmen saling percaya, pertemuan rutin ‎berkala sebagai wahana curah gagasan, ‎pengkoordinasian yang baik, serta saling memajukan.‎

Pada saatnya, tatkala tiap kelompok maju ‎berkembang, akan membawa pada situasi skala lain ‎yang lebih luas. Misalnya, dapat memajukan ‎kampung, pemukiman, kompleks perumahan, desa, ‎kecamatan, dan daerah mereka. Atau ukuran lainnya. ‎Sehingga terwujud, misalnya kampung pengusaha ‎kueh A, atau lain sebagainya.‎

Komitmen juga harus diupayakan solid, untuk ‎memajukan produk IRT yang bermutu dan berdaya ‎saing tinggi. Hal ini, otomatis akan mampu ‎mengangkat harum nama kelompok mereka.  ‎Sekaligus menjadi alasan perlunya pendampingan ‎oleh pemerintah, pada kemudian hari. ‎

Dengan demikian, maka berbagai program ‎pemerintah untuk pemberdayaan sosial, tidak mesti ‎diminta lagi, akan berjalan otomatis. Mereka (pihak ‎berwenang) akan memperhatikannya, apabila hal-hal ‎pencapaian prestasi pemberdayaan IRT lokal sudah ‎terbentuk. Bahkan, jangan heran, acapkali dijadikan ‎sebagai kebanggaan daerah tersebut, oleh semua ‎komponen masyarakat.***‎

 

Jumat, 16 Juli 2021

Produk Laptop HP yang Aman di Kelas Menengah


HP (Hewlett Packard). Ketika mendengarnya, bagi saya ‎yang terbayang, juga mungkin juga sama dengan yang ‎dirasakan oleh para peminat dan pecinta teknologi, ‎adalah mesin pencetak data. Atau printer. Karena ‎perusahaan besutan asal Amrik ini sangat concern ‎terhadap produk super unggul dalam spesialisasi ‎printer pada awalnya. Dan menjadi brand yang luar ‎biasa mampu menguasai pasar.‎
Apalagi untuk produk-produk kebutuhan pencetakan ‎spesial, yang berbasis laser, seperti kebutuhan kerja ‎fotografer profesional, desainer, pre printing, dan ‎aneka kebutuhan olah gambar yang high quality, maka ‎sudah sangat populer, printer HP adalah jagonya. Era ‎tahun 1990-an tidak ada tandingnya. ‎
Dasa warsa berikutnya, pergantian milenium, ‎perusahaan yang dikomandoi oleh pemiliknya Bill ‎Hewlett dan Dave Packard, melebarkan sayap dengan ‎mengeluarkan produk kebutuhan lain seperti: Desktop, ‎Laptop, Monitor, dan aneka produk aksesoris. Dalam ‎hal kualitas, pelebaran sayap itupun, ternyata mampu ‎menyaingi para pendahulunya dalam menguasai pasar ‎untuk produk-produk tersebut.‎
Menganalisa aneka produk yang dikeluarkan oleh HP, ‎dengan kecenderungan persaingan produk dari ‎berbagai merk yang beredar, ada kecenderungan HP ‎melakukan gaya dengan bermain aman dalam hal ‎pemilihan pangsa pasar. Maka, tentu saja akselerasi ‎dan penetrasi produk yang dilempar ke pasaran tidak ‎akan sesukses produksi unggulan printernya.‎
Sebagai bagian dari konsekuensi rebutan pasar dan cari ‎aman ini, maka produk-produk HP, khususnya jenis ‎Laptop, generasi sebelum high end, fokus pada pasar ‎dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah. ‎
Sebagai contoh, Laptop dengan spesifikasi: Processor: ‎AMD E2-9000e; RAM: 4GB DDR4; Kapasitas ‎Penyimpanan (HDD): 500 GB; Kartu Grafis: Integrated; ‎Sistem Operasi: Free DOS3349000, seharga 3 jutaan, ‎adalah strategi yang dipilih dalam rangka mengejar ‎kemampuan pasar mempertimbangkan produknya. ‎Walau belakangan ini, Laptop tersebut bukan high end, ‎namun mampu menjembatani kebutuhan komputer.‎
Karenanya, untuk kalangan pelajar, mahasiswa, ‎pemakai umum kebutuhan standar, terutama pasar di ‎Indonesia, nampaknya akan sangat tergiur dengan ‎tawaran spesifikasi ini. Sebab, aneka spesifikasi itu ‎sudah sangat menguntungkan bagi para pengguna ‎dengan bidikan utama kebutuhan dasar komputasi dan ‎iming-iming kemampuan gaming yang mumpuni.‎
Bundle ini merupakan produk pertengahan yang dapat ‎diandalkan. Harga tersebut berbading dengan ‎kemampuan para pelajar dan mahasiswa yang ‎menggeluti ilmu pengetahuan dan memerlukan alat ‎bantu Laptop standar dan plus spek game yang dapat ‎diandalkan.‎
Kendati demikian, HP selalu melakukan melakukan ‎modifikasi sistem dan menjaga kualitas dengan ‎peluncuran berbagai produk yang telah teruji. ‎Kekuatan utama Laptop HP dalam hal kinerja prosesor ‎yang tangguh, keyboard laptop yang tahan, serta ‎dukungan driver yang populis.‎
Track record HP sejauh ini, mampu bertahan dalam ‎persaingan yang semakin ketat, pada dunia teknologi. ‎Terobosan produknya acapkali mampu memberikan ‎layanan yang prima, sehingga untuk urusan mutu tidak ‎mengecewakan costumer-nya.***‎

Disain Cover Buku Mudah

Mendisain cover sebuah karya baik karya digital berupa video, atau movie. Atau karya cetakan sebenarnya tidak jauh berbeda mudahnya. Asalkan Anda memiliki prasyarat kompetensi utama terhadap aneka komponen disain.

Apa saja? Setidaknya komposisi, pesan, warna dan nilai. Itu saja untuklangkah awal. Lantas membahasakan atau mengekspresikan 4 komponen tadi dalam karya disain. Selesai, Ini beberapa contohnya.

Contoh Disain Cover Buku





Semua karya itu milik penerbit lokal mitra dari regana POIN. Anda tertarik? Dapat menghubungi kami.*
 

Kamis, 15 Juli 2021

Jasa Pembuatan Website

Untuk membuat website saat ini sangatlah mudah. Asal anda tahu jalur jalannya dengan baik. Namun apabila tak mau ribet, atau dipusingkan dengan masalah ini kita dapat menggunakan mekanisme kerjasama dengan para ahli atau profesional lainnya.

Berikut juga dicontohkan jasa pembuatan website yang diluncurkan oleh regana ini dia.

Untuk proses belajar tidak ada salahnya untuk mencoba menapaki jalan-jalan jalur menuju pembuatan website yang baik. dilakukan sendiri atau terbimbing. Gak ada persoalan.

Tetapi bagi sebagian dari kita yang super sibuk, gak berhubungan dengan komputasi dan lain-lain, langkah bijak apabila menghubungi para profesional untuk memperoyeksikan website impian Anda. Dari pada kita usahakan sendiri, tapi tak jadi-jadi :)