Madu adalah bahan alami yang memiliki rasa manis yang dihasilkan oleh lebah dari nektar atau sari bunga atau cairan yang berasal dari bagian-bagian tanaman hidup yang dikumpulkan, diubah dan diikat dengan senyawa tertentu oleh lebah, kemudian disimpan pada sarang yang berbentuk heksagonal (Al-Fady, 2015).
Karena
alami, madu menjadi salah satu bahan pangan yang memiliki rasa manis dan kental
yang berwarna emas sampai coklat gelap dengan kandungan gula yang tinggi serta
lemak rendah,di kemukakan oleh Wulansari (2018) pada laman eprints.poltekkesjogja.ac.id.
Di
bidang kedokteran, madu mendapatkan perhatian untuk digunakan sebagai agen
antibakteri dalam perawatan ulserasi, luka, dan infeksi lain akibat luka bakar
maupun luka lainnya.
Efektivitas
madu dalam mengatasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan disebabkan oleh
adanya aktivitas antibakteri yang terdapat pada madu. Aktivitas antibakteri
madu terjadi karena adanya hidrogen peroksida, flavonoid, dan konsentrasi gula
hipertonik. Hidrogen peroksida dibentuk di dalam madu oleh aktivitas enzim
glucose oxide yang memperoduksi asam glukonat dan hidrogen peroksida dari
glukosa. Enzim ini akan aktif apabila madu diencerkan. Hidrogen peroksida yang
terbentuk akan terakumulasi dalam medium biakan yang akan menginhibisi pertumbuhan
bakteri. Demikian hasil analisa Suranto (2008).
Sebagai
pangan, tidak hanya memiliki rasa yang manis dan lezat, madu juga dikenal baik
untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pemanis alami yang lebih sehat daripada gula.
Cairan
kental berwarna kuning keemasan hingga cokelat kehitaman yang diproduksi oleh
lebah ini mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara
umum.
Adapun
kandungan nutrisi yang terdapat pada madu meliputi karbohidrat, vitamin C,
vitamin B, asam amino, magnesium, phosphor, dan kalium. Madu juga bersifat
antibakteri, antiradang, dan antijamur. Selain itu, madu juga kaya akan
antioksidan flavonoid dan polifenol. Seperti dikutip oleh alodokter.com.
Karenanya
madu telah terbukti mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan baik untuk
kesehatan. Untuk memperoleh manfaatnya, Anda bisa mengonsumsinya langsung atau
dicampur dan menyeduh dengan campuran jinten dan kurma, menjadi teh.
Bila
ingin lebih praktis, kita dapat mengonsumsi minuman herbal itu yang langsung
perbagian, atau dicampur. Namun ingat, konsumsilah sesuai anjuran yang tertera
di kemasannya.
Namun,
bila kita memiliki kondisi medis tertentu, misalnya hamil atau mengonsumsi obat
tertentu secara rutin, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli sebelum
mengonsumsi produk herbal.*
Sumber: alodokter.com dan eprints.poltekkesjogja.ac.id.